10 Daftar SNI Bidang Konstruksi dan Bangunan
Kegiatan konstruksi apapun harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Hal ini disebut dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, setiap jenis bangunan memiliki standar masing-masing. Masyarakat, khususnya para kontraktor wajib memahami hal ini agar tidak terjadi kesalahan kerja.
Macam-Macam SNI Berdasarkan Jenis Konstruksinya
Berikut adalah jenis-jenis SNI sesuai dengan bidang masing-masing:
1. Ukuran Kusen dan Daun Pintu
SNI untuk ukuran kusen dan daun pintu adalah SNI 03-0675-1989. Dikhususkan untuk jenis kusen jendela kayu, kusen pintu kayu serta daun pintu kayu untuk bangunan gedung dan rumah-rumah.
Tujuan dari spesifikasi ini adalah agar proses pembuatan dapat dilakukan dengan tepat. Selain pembuatan, diharapkan pemasangan dan pelaksanaannya menjadi lebih optimal.
2. Bronjong Kawat
Adapun standar untuk bronjong kawat adalah SNI 03-0090-1999. Ada berbagai hal yang harus dipenuhi saat memproduksi dan menggunakna bronjong kawat.
Di antaranya adalah bahan baku, dimensi bronjong kawat, pengambilan contoh, syarat mutu, syarat lulus uji, syarat penandaan hingga pengemasan bahan tersebut.
3. Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
SNI untuk tata cara perencanaan umum drainase perkotaan adalah SNI 02-2406-1991. Tujuan dari adanya standar tersebut yakni agar mendapatkan hasil perencanaan yang lebih baik.
Proses pembuatannya pun akan sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan sebelumnya.
4. Perencanaan Hidraulik dan Hidrologi
Untuk perencanaan Hidraulik dan Hidrologi harus sesuai dengan SNI 03-1724-1989. Hidraulik dan Hidrologi ini dikhususkan untuk bangunan sekitar sungai.
Meliputi drsain bangunan sungai, baik untuk konservasi, pemanfaatan ataupun silang. Dengan sistem ini, maka sungai dan bangunan yang ada akan semakin kokoh dan lestari.
5. Pendirian Bangunan Gedung
Selanjutnya adalah standar yang dibuat khusus untuk pelaksanaan mendirikan gedung bangunan, yakni dengan SNI 03-1728-1989.
Isi dari tata cara ini adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati saat akan membuat bangunan di daerah. SNI dalam pendirian gedung ini berisi peraturan yang sama dan bisa diterapkan di semua kota Indonesia.
6. Gedung Sekolah Menengah
Perencanaan dan pembangunan untuk gedung sekolah menengah secara umum adalah SNI 03-1730-2002.
Di dalamnya berisi tata cara dalam desain arsitektur bangunan, struktur dan proses konstruksi serta utilitas dari gedung sekolah tersebut.
7. Pembebanan Jembatan Jalan Raya
Berikutnya ini adalah tata cara pembebanan jembatan di jalan raya dengan SNI 03-1725-1989. Standar ini dijadikan acuan dalam menentukan beban gaya yang dihitung dengan tenganan di setiap bagian jembatan.
Tujuannya agar jembatan jalan raya yang dibangun sesuai dengan keadaan sekitar dengan harga ekonomis. Selain itu, juga berkaitan dengan persyaratan teknis lain agar pembangunan lebih efektif.
8. Beton Bertulang untuk Gedung
SNI 03-1734-1989 dikhususkan untuk perencanaan di bidang beton bertulang serta struktur dinding bertulang. Ini kerap dijadikan material untuk pembuatan gedung atau rumah.
Dengan adanya standar tata cara tersebut, proses konstruksi akan semakin singkat dan mudah. Selain itu, bangunan juga akan tahan terhadap gempa.
9. Keamanan Bendungan
Adapun standar untuk keamanan bendungan adalah SNI 03-1731-1989. Di dalamnya telah diatur tata cara untuk pembangunan bendungan.
Mulai dari proses desain, operasi serta pemeliharaan, konstruksi atau pembangunan hingga penghapusan bendungan yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan bendungan.
10. Perumahan Kota
Kawasan perumahan yang dibangun di perkotaan juga memiliki standar nasional tersendiri, yakni SNI 03-1733-2004. Tujuan dari aturan dan tata cara terkait bangunan perumahan tersebut agar lingkungan perumahan semakin tertata dan aman.
Selain beberapa daftar SNI konstruksi di atas, masih banyak lagi bangunan-bangunan yang harus disesuaikan dengan aturan. Dengan mengikuti SNI yang berlaku, dijamin semua akan aman dan tahan lama.
Macam-Macam SNI Berdasarkan Jenis Konstruksinya
Berikut adalah jenis-jenis SNI sesuai dengan bidang masing-masing:
1. Ukuran Kusen dan Daun Pintu
SNI untuk ukuran kusen dan daun pintu adalah SNI 03-0675-1989. Dikhususkan untuk jenis kusen jendela kayu, kusen pintu kayu serta daun pintu kayu untuk bangunan gedung dan rumah-rumah.
Tujuan dari spesifikasi ini adalah agar proses pembuatan dapat dilakukan dengan tepat. Selain pembuatan, diharapkan pemasangan dan pelaksanaannya menjadi lebih optimal.
2. Bronjong Kawat
Adapun standar untuk bronjong kawat adalah SNI 03-0090-1999. Ada berbagai hal yang harus dipenuhi saat memproduksi dan menggunakna bronjong kawat.
Di antaranya adalah bahan baku, dimensi bronjong kawat, pengambilan contoh, syarat mutu, syarat lulus uji, syarat penandaan hingga pengemasan bahan tersebut.
3. Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
SNI untuk tata cara perencanaan umum drainase perkotaan adalah SNI 02-2406-1991. Tujuan dari adanya standar tersebut yakni agar mendapatkan hasil perencanaan yang lebih baik.
Proses pembuatannya pun akan sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan sebelumnya.
4. Perencanaan Hidraulik dan Hidrologi
Untuk perencanaan Hidraulik dan Hidrologi harus sesuai dengan SNI 03-1724-1989. Hidraulik dan Hidrologi ini dikhususkan untuk bangunan sekitar sungai.
Meliputi drsain bangunan sungai, baik untuk konservasi, pemanfaatan ataupun silang. Dengan sistem ini, maka sungai dan bangunan yang ada akan semakin kokoh dan lestari.
5. Pendirian Bangunan Gedung
Selanjutnya adalah standar yang dibuat khusus untuk pelaksanaan mendirikan gedung bangunan, yakni dengan SNI 03-1728-1989.
Isi dari tata cara ini adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati saat akan membuat bangunan di daerah. SNI dalam pendirian gedung ini berisi peraturan yang sama dan bisa diterapkan di semua kota Indonesia.
6. Gedung Sekolah Menengah
Perencanaan dan pembangunan untuk gedung sekolah menengah secara umum adalah SNI 03-1730-2002.
Di dalamnya berisi tata cara dalam desain arsitektur bangunan, struktur dan proses konstruksi serta utilitas dari gedung sekolah tersebut.
7. Pembebanan Jembatan Jalan Raya
Berikutnya ini adalah tata cara pembebanan jembatan di jalan raya dengan SNI 03-1725-1989. Standar ini dijadikan acuan dalam menentukan beban gaya yang dihitung dengan tenganan di setiap bagian jembatan.
Tujuannya agar jembatan jalan raya yang dibangun sesuai dengan keadaan sekitar dengan harga ekonomis. Selain itu, juga berkaitan dengan persyaratan teknis lain agar pembangunan lebih efektif.
8. Beton Bertulang untuk Gedung
SNI 03-1734-1989 dikhususkan untuk perencanaan di bidang beton bertulang serta struktur dinding bertulang. Ini kerap dijadikan material untuk pembuatan gedung atau rumah.
Dengan adanya standar tata cara tersebut, proses konstruksi akan semakin singkat dan mudah. Selain itu, bangunan juga akan tahan terhadap gempa.
9. Keamanan Bendungan
Adapun standar untuk keamanan bendungan adalah SNI 03-1731-1989. Di dalamnya telah diatur tata cara untuk pembangunan bendungan.
Mulai dari proses desain, operasi serta pemeliharaan, konstruksi atau pembangunan hingga penghapusan bendungan yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan bendungan.
10. Perumahan Kota
Kawasan perumahan yang dibangun di perkotaan juga memiliki standar nasional tersendiri, yakni SNI 03-1733-2004. Tujuan dari aturan dan tata cara terkait bangunan perumahan tersebut agar lingkungan perumahan semakin tertata dan aman.
Selain beberapa daftar SNI konstruksi di atas, masih banyak lagi bangunan-bangunan yang harus disesuaikan dengan aturan. Dengan mengikuti SNI yang berlaku, dijamin semua akan aman dan tahan lama.
Tempat Produksi Rubber Karet Kontruksi