Usaha Las Listrik Mulai menjamur
Saat ini, bangunan rumah memerlukan tambahan kelengkapan untuk menunjang keamanan, keindahan, sampai hanya sebatas aksesori. Seiring kondisi itu berlangsung, maka usaha Las Listrik akan berkembang walau pemainnya semakin banyak. Sekitar 10 tahun lalu, usaha Las Listrik belum terlalu menjamur. Bengkel Las Listrik.
Namun sekarang, dalam satu ruas jalan bisa ditemukan dua sampai empat usaha Bengkel Las Listrik . Mereka berbagi kue secara alami karena memiliki pelanggan sendiri-sendiri. Lihat Bengkel Las Listrik dan Laslistrik. Bengkel Las ListrikAnugrah Jaya, nama usahanya, berkembang seiring munculnya rumah dan perumahan di kanan-kiri.
Kalau dulu ia bekerja sendirian, sekarang sudah dibantulimaorang. Pesanan yang datang paling banyak adalah teralis jendela, pagar, atau kursi. Untuk motif, terserah pelanggan mau yang bagaimana. Mereka bisa merencanakan sendiri atau mencontoh jenis motif dari buku-buku yang saya sediakan dan langsung dating ke Bengkel Las Listrik , tutur Iwan, pekan lalu.
Karena pangsa pasarnya bukan warga kelas atas, tarif yang dipatok pun murah. Demi mendapatkan banyak pelanggan, ia tak mau meraup banyak keuntungan. Pelayanan harus memuaskan, ucap Soleh.
Menjalankan usaha Las Listrik pascakenaikan harga BBM sangat berat.Harga besi, komponen pokok dalam usaha, yang dulu cukup ditebus Rp 60.000 per batang, sekarang melonjak jadi Rp 100.000. Sementara itu, di sisi lain, menaikkan harga akan membuat konsumen lari.
Namun, di tengah kesulitan-kesulitan yang menghadang, harapan masih tersembul. Mereka berdua percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Saleh dan enam karyawannya masih bisa Las Listrik seperti biasa karena pascakenaikan harga BBM, order yang datang untunglah stabil.
Menjalankan usaha Bengkel Las Listrik seperti ini butuh ketelatenan, Las Listrik sekaligus hati-hati sebab bekerja dengan listrik dan api. Celah peluang harus diambil agar usaha berkembang. Namun, di atas segalanya, kepuasan pelanggan adalah yang utama. Jangan sampai pelanggan kecewa.
Sumber: cetak.kompas.com
Kalau dulu ia bekerja sendirian, sekarang sudah dibantulimaorang. Pesanan yang datang paling banyak adalah teralis jendela, pagar, atau kursi. Untuk motif, terserah pelanggan mau yang bagaimana. Mereka bisa merencanakan sendiri atau mencontoh jenis motif dari buku-buku yang saya sediakan dan langsung dating ke Bengkel Las Listrik , tutur Iwan, pekan lalu.
Karena pangsa pasarnya bukan warga kelas atas, tarif yang dipatok pun murah. Demi mendapatkan banyak pelanggan, ia tak mau meraup banyak keuntungan. Pelayanan harus memuaskan, ucap Soleh.
Menjalankan usaha Las Listrik pascakenaikan harga BBM sangat berat.Harga besi, komponen pokok dalam usaha, yang dulu cukup ditebus Rp 60.000 per batang, sekarang melonjak jadi Rp 100.000. Sementara itu, di sisi lain, menaikkan harga akan membuat konsumen lari.
Namun, di tengah kesulitan-kesulitan yang menghadang, harapan masih tersembul. Mereka berdua percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Saleh dan enam karyawannya masih bisa Las Listrik seperti biasa karena pascakenaikan harga BBM, order yang datang untunglah stabil.
Menjalankan usaha Bengkel Las Listrik seperti ini butuh ketelatenan, Las Listrik sekaligus hati-hati sebab bekerja dengan listrik dan api. Celah peluang harus diambil agar usaha berkembang. Namun, di atas segalanya, kepuasan pelanggan adalah yang utama. Jangan sampai pelanggan kecewa.
Sumber: cetak.kompas.com